Ditonton 1,514,848
Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 setelah hilang kontak. Deni Septiadi, pengamat Atmosfer dan meteorologi dari STMKG menyatakan, di sekitar Cengkareng terdapat awan Cumulonimbus, dengan bentangan awan 15 km dan suhu puncak mencapai -70ยฐC. Data Observasi BMKG juga menunjukkan adanya intensitas hujan lebat disertai petir. Dengan jarak pandang hanya 2 km untuk landing dan take off, diduga SJ 182 alami turbulen kuat setelah lepas landas. Pukul 14.38, Sj 182 lepas landas dengan kecepatan 426-459 km/jam, dengan ketinggian mencapai 7993 kaki.
Namun, 2 menit kemudian, SJ 182 diduga alami stall akibat gagal mesin, dan diperparah oleh kondisi cuaca yang buruk. Akibatnya, pesawat mengalami penurunan ketinggian ekstrim dari 3.3 km menjadi 76 m dalam hitungan detik. Deni menduga pesawat berputar ekstrim dengan moncong pesawat mengarah ke bawah, disertai speed stall ekstrim mencapai 200 km/jam sebelum akhirnya menghantam laut.
Selengkapnya, simak video di atas. #Kumparanvideo
Homepage: kumparan.com
Twitter : kumparan
Facebook : kumparancom
Instagram : kumparancom